Tari Jaipong - Sebelumnya ada yang tau Tari Jaipong itu apa? Berasal darimana sih tari jaipong itu? Meski tari ini sudah terkenal hingga ke mancanegara tapi tari ini dulunya pernah terkait kontroversi loh? Penasaran kontroversinya gara-gara apa? Simak trus sampai bawah ya kawan.
Sejarah Tari Jaipong
Sebelum seni pertunjukan ini muncul ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seni pertunjukan ini.Di Jawa Barat misalnya terdapat tari pergaulan yang keberadaannya tak lepas dari tari pamorgoran dan ronggeng yang merupakan pengaruh dari Ball Room. Tarian Ronggeng sudah tidak difungsikan lagi sebagai sarana ritual keagamaan melainkan beralih fungsi menjadi sarana untuk hiburan. Keberadaan Tari ronggeng ini memiliki daya tarik tersendiri dalam seni pertunjukan,yang mana tari ini mengundang simpati bagi kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang populer sekitar tahun 1916 begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya terdiri dari unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi gong,tiga buah ketuk,dua buah kulabter,kendang,dan juga rebab.Demikian pula kostum penari yang dikenakan sangat sederhana yang mencerminkan kerakyatan, serta gerakannya yang tidak memiliki gerakan baku. Seiring berjalannya waktu,kesenian ini mulai memudar dan mantan pamogoran (penonton yang aktif dalam Ketuk Tilu/Doger/Tayub)kemudian beralih pada pertunjukan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya mirip dengan kesenjan (Ketuk Tilu,Tayub,Doger)).Selain itu Tatu Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di daerah Karawang yang mana pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini.
Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awal kemunculannya disebut Ketuk Tilu, perkembangan,yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Jaipongan adalah karya utama Gugum Gumbira
Perkembangan Tari Jaipong
Awalnya Tari ini dikenal dengan sebutan "Tari Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" kedua tari ini tergolong tari tunggal perempuan dan tari berpasangan. Karena memang Tari Jaipong terkenal dengan gerakannya yang vulgar dan erotis sehingga banyak menimbulkan isu.Kemudian pada tahun 1980 Tari Jaipong untuk pertama kalinya ditampilkan di Televisi. Pada saat itu masih dengan channel TVRI,kemudian Tari ini semakin meledak dan popular sehingga sering muncul di media telivisi, pada acara hajatan, dan juga suguhan pertunjukan untuk pemerintah.Tahun 1980-1990 Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti : sonteng,manggut,tora,iringiring,sentra tari dan tari lainnya. Kemudian tari Jaipog ini sudah menjadi maskot kesenian Jawa Barat. Kontroversi yang terjadi pada saat itu Gubernur Jawa Barat menghimbau untuk mengurangi Tari Jaipong karena Tari Jaipong ini dianggap tarian yang mengundang syahwat bagi kaum adam. Karena Tari ini sudah menyebar luas hingga ke mancanegara hingga tari ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing,dan sudah menjadi identitas tersendiri di Jawa Barat. memang ini sudah menjadi ciri khas dari Jawa Barat.
Kostum (tata busana)
Kostum merupakan unsur terpenting dalam pertunjukan tari. Berikut ini kostum untuk para penari Jaipong sebagai berikut:Sampur
Kain panjang yang dikenakan dileher para penari, selain itu sampur ini juga termasuk bagian dari properti inti.
Apok
Sebutan untuk baju penari yang hampir mirip seperti kebaya,akan tetapi pada baju Apok bagian warna ornamen tidak jelas,dan banyak terdapat bordiran yang menyerupai bunga.
Sinjang
Kain yang menyerupai seperti daster dan digunakan sebagai celana,nah celana ini yang disebut sinjang.Sekian artikel tentang kesenian Tari Jaipong dari Bandung semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan,serta pengetahuan bagi para pembacanya :). Baca Juga Artikel Menarik Sebelumnya Tari Reog Ponorogo
0 komentar:
Posting Komentar