Reog Ponorogo - Ada yang tau kesenian dari Surabaya yang hingga kini masih terbilang populer?? Yaps Reog Ponorogo,nah kali ini admin bakal ngeshare tentang Reog Ponorogo
Simak Terus Ya
Reog Ponorogo adalah kesenian budaya asal Jawa Timur yang menggunakan topeng. Tarian ini terkenal dengan ilmu kebatinan dan dan bersifat mistik. Tarian ini ditarikan oleh ± 7 orang penari pria, yang memiliki postur tubuh gagah, berjambang dan berkumis serta memakai topeng merah besar. Adapun tokoh dalam tarian reog ponorogo sebagai berikut:- Singabarong yang berbentuk kepala harimau yang ditunggangi seekor burung merak yang beratnya 50-60kg ditarik menggunakan gigi,yang dapat melakukan aksi ini hanya orang-orang yang berpenglaman dan telah mahir dibidangnya.
- Pujangga Anom(bujanganong) menggunakan kostum yang lucu umumnya gerakan akrobatik serta lincah
- Raja klono sewandoro yaitu raja yang memakai topeng dan mempunyai sifat yang ksatria
- Sekelompok jathilan yaitu penari wanita yang menunggangi kuda.Pada awalnya tokoh laki-laki yang ditata seperti wanita dan menunggangi kuda tapi hal ini sudah diganti dengan tokoh wanita asli.
- Warok adalah para tokoh laki-laki yang bepostur tubuh gagah,berjambang,dan berkumis,serta memakai topeng merah besar
Jika ditinjau dari segi fungsi tari ini awalnya berfungsi sebagai upacara adat,seiring berkembangnya zaman tari ini difungsikan sebagai acara hiburan,kesenian rakyat Ponorogo dan teater rakyat.
- Singo barong yang memiliki berat sekitar 50-60kg dan dibawakan dengan menggunakan gigi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dan berpengalaman.
- Perpaduan musik kethuk gong dan kethuk kenong yang berirama laras slendro dengan bunyi slompret ber-laras pelog sehingga menghasilkan bunyi yang magis.
Sejarah Tari Reog Ponorogo
Asal Mula Reog Ponorogo terdapat lima versi tetapi hanya ada tiga versi yang diakui :- Cerita dengan versi suryo ngalam
Versi ini menceritakan seorang demang bernama Suryongalam yang merupakan kaki tangan kerjaan Majapahit yang menyindir raja nya sendiri yang kehidupannya lebih banyak diatur oleh premaisuri hal ini menggambarkan singo barong yang dikendalikan oleh sang merak.Yang mana singo barang sebagai seorang raja dan merak sebagai sang premaisuri.
- Versi Songgo langit
Versi ini yang banyak digunakan yang menceritakan terdapat seorang raja yang bernama Prabu Klono Sewandono yang berasal dari Kerajaan Bantaran Angin uang ingin mempersunting putri dari Kediri bernama Dewi Songgolangit tetapi ia menolak dan mengirim pasukan yang terdiri singobarong dan dadamerak.Kemudian untuk Raja Klono Sewondho dengan wakilnya pujangga anom melawannya pasukan dari Dewi Songgolangit dengan mengirikan pasukan berkuda atau Jathilan dan Warok.
- Versi Ki Ageng Kutu
Menceritakan Ki Ageng Kutu yang menyindir Raja Ponorogo yang ia telah dikendalikan oleh raja dari China yang bertujuan ingin memprovokasi agar menggelapkan uang negara.Alat musik pengiring Tari Reog Ponorogo sebagai berikut:
- Gamelan - 9buah
- Dua orang penabuh gendhang(terbuat dari kayu dan kulit sapi yang cara penggunaan dipukul)
- Satu orang penabuh ketipung(terbuat dari kayu,kulit sapi,dan alumunium uang cara penggunaan dengan dipukul)
- Dua orang penium slompret(ternuat dari bambu,cara penggunaan dengan ditiup)
- Dua orang penabuh kenong(terbuat dari logam dan kayu cara memainkan dengan dipukul)
- Satu orang penabuh Gong(terbuat dari logam dan kayu cara memainkan dengan dipukul)
- Dua orang pemain angklung(terbuat dari bambu cara penggunaan dengan digoyang)
Fungsi Tari Ponorogo yaitu:
- Sebagai sarana upacara Tradisi yang ada dalam masyarakat bersifat turun temurun hingga masa kini sebagai sifat ritual keagamaan.
- Sebagai sarana hiburan Tari ini bertujuan untuk hiburan dan lebih mementingkan kenikmatan.
- Sebagai sarana pertunjukan Tari ini lebih mementingkan penyampaian pesan melalui tarian.
- Sebagai saran pendidikan Lebih mengajarkan kepada siswa disekolah-sekolah formal
Sekian artikel tentang Tari Reog Ponorogo penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat meningkatkan kualitas menulis.Terimakasih. Baca Juga Artikel Menarik Sebelumnya Tari Legong
0 komentar:
Posting Komentar